3.3.A.9. KONEKSI ANTARMATERI
3.3.A.9. KONEKSI
ANTARMATERI
PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK PADA MURID
ISKANDAR
CGP Angkatan 4 SND 15 BAKTIYA
Keberhasilan program
sekolah tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang menjadi modal dalam
menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Sumber daya atau aset yang
dimiliki adalah kekuatan dalam melaksanakan program yang mengedepankan
kepentingan peserta didik atau program yang berdampak pada murid.
Program-program tersebut dijalankan secara berkelanjutan yang diselaraskan
dengan kekuatan atau aset yang dimiliki sekolah.
Dalam penyusunan
program harus disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang ada agar program
dapat tersusun dan terencana dengan baik. Program yang dilaksanakan sudah
sewajarnya memiliki tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, rencana tindak lanjut sebagai perbaikan. Perencanaan yang
matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut.
Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang
mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari
program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Untuk mewujudkan
program yang berdampak pada murid, SDN 15 Baktiya dengan visi Religius dan
Unggul memiliki sumber daya atau aset yang sangat memadai. Mulai dari modal
sumber daya manusia, sosial, fisik atau sarana dan prasana, lingkungan atau
alam, politik, finansial, agama dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang
program sekolah yang diharapkan.
Sebagai implementasi
dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang pembelajaran, program sekolah yang
dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi panduan dalam menyusun rencana program
tersebut. Salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan
paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.
- Menerapkan paradigma apresiatif
melalui tahapan BAGJA
BAGJA merupakan
akronim (singkatan) dari 5 langkah utama yang digunakan dalam sebuah
proses Inkuiri Apresiatif. Inkuiri apresiatif merupakan
sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau
komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi dan dijalankan dalam suasana
yang positif dan apresiatif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam BAGJA
tersebut adalah:
- Buat pertanyaan utama
Pertanyaan Utama ini
digunakan sebagai penentu arah penelurusan terkait perubahan yang kita
inginkan. Berikut ini contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk memulai
proses lainnya.
- Bagaimana meningkatkan
pencapaian peserta didik disemua kelas?
- Bagiamana membiasakan
penumbuhan karakter baik di lingkungan sekolah?
- Bagaimana meningkatkan
keterlibatan murid dengan cara dan ragam yang berbeda?
- Ambil Pelajaran
Langkah ini dapat
dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati. Bagian ini akan menuntun
mengambil pelajaran dari pengalaman individu atau kelompok baik dalam unsur
yang berbeda maupun sama.
- Gali Mimpi bersama
Langkah selanjutnya
dalah gali mimpi bersama. Pada tahapan ini komunitas sekolah (Kepala Sekolah,
Guru, Siswa) akan menggali mimpi sebagai keadaan ideal yang diinginkan dengan
digambarkan secara rinci melalui sebuah narasi dan diperlukan
pertanyaan-pertanyaan pemandu dalam penyusunan narasi, misal:
- Seperti apa orang-orang yang
terlibat di dalamnya terlihat, bertindak, berpikir, dan merasa?
- Bagaimana penampakan
lingkungannya secara fisik?
- Apakah kebiasaan-kebiasaan baru
yang kita bayangkan akan terjadi?
- Sumber daya apa yang kita
bayangkan akan tersedia?
- Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan
Tahapan ini akan
mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputusan-keputusan.
Ketika perencanaan awal kita perlu membuat pertanyaan-pertanyaan untuk
membantu penyusunan rencana agar lebih konkret, seperti:
- Siapa yang akan melakukan apa,
bagaimana, dan kapan?
- Bagaimana mengukur kemajuan dan
melanjutkan langkah?
- Bagaimana agar setiap orang
dalam komunitas sekolah dapat secara informal melakukan improvisasi dan
kontribusi membantu terwujudnya perubahan?
- Apa langkah-langkah kecil yang
diperlukan?
- Apa langkah besar (inovatif,
terobosan, berani) untuk memperbesar terwujudnya perubahan?
- Atur Eksekusi
Tahapan ini membantu
transformasi rencana menjadi nyata. Diperlukan pertanyaan2 yang dapat membantu
memutuskan peran dan kesepakatan-kesepakatan pelaksanaan seperti:
- Siapa yang akan terlibat
mewujudkan rencana-rencana?
- Bagaimana mereka
mengomunikasikan dan melaporkan kemajuan? Kepada siapa?
- Siapa yang akan
bertanggungjawab, siapa yang akan menindaklanjuti/memberikan umpan balik
suatu laporan?
- Siapa yang akan memonitor batas
waktu?
Langkah-langkah
kongkrit yang bisa kita lakukan dalam menerapkan BAGJA yang
menggunakan paradigma inkuiri apresiatif adalah:
- Menyusun rencana perubahan
- Memahami kekuatan yang ada di
sekolah, sebagai dasar untuk melakukan perubahan positif
- Mengevaluasi hal-hal positif
yang ada di sekolah
- Berkolaborasi dengan stakeholders dan
rekan sejawat
- Dukungan dan motivasi dari
seluruh stakeholders
- Pendekatan psikologi positif.
Dari semua langkah
yang kita susun kita harus mengupayakan agar kelemahan suatu sistem dalam
organisasi menjadi tidak relevan, karena semua aspek dalam organisasi fokus
pada penyelarasan kekuatan, dengan satu tujuan yaitu mengatasi kelemahan.
- Penerapan Manajemen Risiko pada
Program yang Dibuat
Sedangkan manajemen
resiko merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi
segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi. Oleh karena
itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan rangkaian
analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan
program sekolah.
Dalam dunia pendidikan
ada beberapa tipe resiko, diantaranya:
- Resiko Strategis, resiko ini
akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
- Resiko Keuangan, resiko yang
berhubungan dengan keterbatasan finansial.
- Resiko operasional, resiko
terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses manajemen.
- Resiko pemenuhan, resiko yang
mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam
melakukan proses dan prosedural internal.
- Resiko Reputasi, resiko yang
berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.
Dalam melaksanakan
manajemen risiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai berikut:
- identifikasi jenis resiko;
- pengukuran resiko;
- melakukan strategi dalam
pengendalian risiko; dan,
- melakukan evaluasi
terus-menerus, maju dan berkelanjutan.
Pemetaan sekolah
sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait aset atau kekuatan yang
dimiliki sekolah. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam
membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak pada murid.
Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam
menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA.
- Penerapan MELR (Monitoring,
Evaluation, Learning and Reporting).
Selain penerapan
pendekatan Inquiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA dan Manajemen Risiko, salah
satu strategi yang digunakan dalam pengelolaan program yang berdampak pada
murid adalah dengan menggunakan strategi MELR (Monitoring, Evaluation,
Learning and Reporting).
- Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang
dilakukan, proses pemantauan perubahan yang berorientasi pada proses dan out
put. Proses ini dilakukan perhitungan akan kegiatan yang akan dilakukan dan
melihat secara langsung pelaksanaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana
atau belum.
- Evaluation
Evaluasi merupakan
proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan perubahan
signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan
rekomendasi.
- Learning
Dr Roger Greenaway
seoarang ahli di bidang pelatihan guru dan sebagai fasilitator merancang
kerangka kerja pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model. Keempat F
adalah:
- Fact (Fakta ): Catatan objektif
tentang apa yang terjadi
- Feeling (Perasaan): Reaksi
emosional terhadap situasi
- Finding (Temuan): Pembelajaran
konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut
- Future (Masa Depan): Menyusun
pembelajaran digunakan di masa depan
- Reporting
Reporting atau Laporan
adalah media bagi pemimpin untuk memberikan informasi atau masukan atas
keputusan yang diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat
dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir
dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.
Keterkaitan Modul 3.3
dengan Modul-modul lain pada Materi Pendidikan Guru Prnggerak
Modul 3.3. Pengelolaan
Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan modul sebelumnya.
Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul sebelumnya.
- Kaitannya dengan Filosofi
pemikiran Ki Hajar Dewantara
Proses menuntun yang
dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan
program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang
mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan
zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal
dengan adanya program yang berdampak pada murid.
- Kaitannya dengan Inkuiri
Apresiatif
Dalam menyusun
program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan dan
berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang
berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara
kolaboratif dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan
agar memiliki kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses
penyusunan program tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan
pendekatan inkuiri apresiatif.
- Kaitannya dengan pengelolaan
aset sekolah
Segala
aset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan
dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid.
Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika aset-aset
dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.
Komentar
Posting Komentar