JURNAL REFLEKSI MINGGU KE 10
Jurnal Refleksi - Minggu 10 ini,
saya menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).
ISKANDAR CGP ANGKATAN 4
ACEH UTARA
1. Facts (Peristiwa)
Aktivitas pertama yaitu
mempresentasikan hasil kolaborasi pertemuan sebelumnya tentang membuat RPP
berdiferensiasi. Kami hadir tepat waktu. Kami mempresentasikan RPP berdiferensiasi
mata pelajaran seni budaya .
Di sesi ini ada beberapa dari
kelompok lain terkait RPP yang kami buat yaitu di dalam tujuan pembelajaran
yang seharusnya mencakup 4 point ABCD ada kekurangan yaitu point Degree
atau tingkatan pencapaian peserta didik yang diharapkan setelah mengikuti
serangkaian proses pembelajaran.
Sesegerakan mungkin perbaiki. Ada
beberapa hambatan pada saat kami melakukan presentasi yaitu saya sendiri berperan
sebagai penjawab tidak bisa aktif karena terkendala signal tetapi dengan
kerjasama hambata tersebut dapat terselesaiakan sehingga kami dapat sukses
menyelesaikan sesi ini dengan cukup memuaskan. Banyak manfaat yang kami peroleh
dari sesi ini. Saya jadi mengetahui bagaimana mengintegrasikan pembelajaran
berdiferensiasi ke dalam sebuah RPP. RPP yang dapat mengakomodir
kebutuhan belajar peserta didik.
Di hari kedua, saya melakukan
Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pemantik
yang makin memperkuat kami meningkatkan pemahaman terkait pembelajaran
berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan yang dirasakan karena di
sesi ini bagaimana CGP menggali lebih dalam konsep pembelajaran berdiferensiasi.
Saya lebih memahami bahwa
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa
dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar
tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan
efektif akan terwujud.
Adapun aktivitas yang saya
lakukan di refleksi terbimbing ini tergambar dalam dokumentasi berikut:
Aktivitas ketiga yaitu
demonstrasi kontekstual. Di aktivitas ini kami diminta membuat Rencana
pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh
sesama rekan CGP. (peer assessment). Saya membuat RPP berdiferensiasi dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik ditinjau dari Profil Belajarnya.
Aktivitas penutup di minggu ke-10
yaitu Elaborasi Pemahaman, mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran
berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi. Ruang untuk menyampaikan
keraguan dan persepsi tentang potensi hambatan dalam implementasi. Ruang
elobarasi pemahaman diinstrukturi oleh Ibu Dias Rismasari dengan peserta
seluruh CGP Angkatan 2 Kabupaten Majalengka. Dalam aktivitas ini tidak ada
hambatan yang begitu krusial karena sebelumnya kita telah melalui proses untuk
memahami materi.
2. Feelings (Perasaan)
Saya antuias dan semangat
mengikuti aktivitas pembelajaran di minggu ke-10. Saya jadi mampu menyusun RPP
berdiferensiasi. Paham bagaimana menyusun pembelajaran yang menyelaraskan
dengan karakteristik peserta didik sekolah saya. Mulai tergambar treatment
seperti apa yang dapat diambil oleh saya sebagai bentuk tindakan yang mempertimbangkan
kebutuhan belajar peserta didik.
3. Findings (Pembelajaran)
Informasi, pengetahuan dan
pengalaman baru akan diterima oleh saya sebagai calon guru penggerak pemimpin
pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang guru harus menghamba
pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi terhadap
pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang mengakomodir seluruh
kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil belajar peserta
didik.
Butuh waktu dan proses yang tidak
sebentar adalah Menciptakan Lingkungan belajar yang mendukung. Lingkungan yang
Setiap orang di kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik, Setiap
orang dalam kelas tersebut saling menghargai, Murid merasa aman secara pisik
dan psikis, lingkungan yang Apa saja harapan bagi pertumbuhan, Guru mengajar
untuk mencapai kesuksesan,
siswa berkolaborasi dalam
membangun pertumbuhan dan kesuksesan bersama, dan membangun atsmosfir
lingkungan kelas yang positif Jika lingkungan belajar tersebut secara otomatis
akan tercipta pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan tersebut tercipta jika
ada peran serta seluruh pemangku kepentingan di sekolah berjalan bersinergis
bergerak dan saling menggerakan lingkungan yang memberikan hak-hak setiap
peserta didik yang menumbuhkembangkan minat peserta didik secara holistic.
4. Future (Penerapan)
Saya coba memberikan pemahaman
yang efektif kepada guru-guru yang dari strategi, pendekatan dan perlakuan
kepada peserta didik masih bersipat tradisonal dan mengakar kepada mereka. Yang
menganggap Hanya ada satu definisi keunggulan yaitu intelektual. Guru sangat
jarang memperhatikan Minat dan profil belajar peserta didik.
Saya akan coba memperhatikan
kemampuan siswa dalam memilih aktifitas belajar yang
sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki
akan membantu menghindarkan siswa dari
pengalaman belajar yang tidak tepat, membosankan
dan cenderung pasif. Oleh karena itu
penting bagi siswa untuk memahami gaya belajar yang
milikinya agar siswa mampu belajar secara aktif dan efektif serta dapat
melakukan improvisasi setiap proses belajar
Komentar
Posting Komentar